Friday 17 December 2021

UTS EKONOMI UANG & BANK - 17 DESEMBER 2021

 Nama : Alaisa Ramadiah

Kelas : 3EA15

NPM : 16219878

2. Jelaskan bagaimana Bank Indonesia dapat mengendalikan peredaran uang beredar melalui kebijakan moneter?
Jawab : 
Dalam mengendalikan peredaran uang itu artinya harus mengendalikan inflasi.
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dengan mengendalikan inflasi dan dalam upaya mencapai tujuan tersebut, BI menerapkan kerangka kebijakan moneter Inflation Targeting Framework (ITF). ITF merupakan suatu kerangka kerja dengan kebijakan moneter yang diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan ke depan dan diumumkan kepada publik sebagai perwujudan dari komitmen dan akuntabilitas bank sentral. ITF diimplementasikan dengan menggunakan suku bunga kebijakan sebagai sinyal kebijakan moneter dan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sebagai sasaran operasional.

Berpijak pada pengalaman krisis keuangan global 2008/2009, BI memperkuat kerangka ITF menjadi Flexible ITF. Flexible ITF dibangun dengan tetap berpijak pada elemen-elemen penting ITF yang telah terbangun. Elemen-elemen pokok ITF termasuk pengumuman sasaran inflasi kepada publik, kebijakan moneter yang ditempuh secara forward looking (kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi pada periode yang akan datang karena mempertimbangkan adanya efek tunda/time lag kebijakan moneter).

Akuntabilitas kebijakan kepada publik tetap menjadi bagian inherent dalam Flexible ITF. Kerangka Flexible ITF dibangun berdasarkan 5 elemen pokok, yaitu:
a. Strategi penargetan inflasi (Inflation Targeting) sebagai strategi dasar kebijakan moneter.
b. Integrasi kebijakan moneter dan makroprudensial untuk memperkuat transmisi kebijakan dan sekaligus mengupayakan stabilitas makroekonomi.
c. Peran kebijakan nilai tukar dan arus modal dalam mendukung stabilitas makroekonomi.
d. Penguatan koordinasi kebijakan Bank Indonesia dengan Pemerintah untuk pengendalian inflasi maupun dalam menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan.
e. Penguatan strategi komunikasi kebijakan sebagai bagian dari instrumen kebijakan. 

5. Bagaimana peran perbankan di era digital termasuk kesiapan masyarakatnya dalam proses transformasi digital di sektor perbankan!
Jawab :
Dalam proses tranformasi digital di sektor perbankan ini didorong oleh digital opportunity dengan adanya kehadiran e-commerce di Indonesia yang membuat meningkatnya transaksi digital. Lalu, dengan digital behavior yang semakin marak (pemakaian masyarakat akan smartphone, tablet, laptop, dll) membuat sektor perbankan bergerak cepat meresponsnya dengan baik agar semua kebutuhan masyarakat di era digitalisasi ini terpenuhi.

Seiring perkembangan digitalisasi perlu juga mengantisipasi perlindungan data dan keamanannya. Digitalisasi harus diimbangi dengan literasi keuangan dan digital, utamanya bagi kelompok rentan atau yang baru mengenal teknologi keuangan, untuk melindungi kepentingan masyarakat.
Digitalisasi keuangan juga membawa implikasi risiko yang perlu diwaspadai. Risiko tersebut antara lain meningkatnya aktivitas shadow banking, risiko siber, jenis fraud baru, persaingan usaha tidak sehat, dan penyalahgunaan data konsumen.

Hal inilah yang menjadi peran bank untuk memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga keamanan data di dunia siber. Selain itu, bank juga berperan untuk mengedukasi unbanked people agar bisa mengakses perbankan secara digital. Pasalnya, bank telah memiliki infrastruktur dan sistem yang mumpuni dalam bidang pengelolaan uang dan pembayaran. Tak hanya itu, sebagai pemain utama dalam industri finansial, bank juga diregulasi secara ketat sehingga koridor kerja bank lebih terawasi dan tepercaya bagi masyarakat.